Kamis, 18 September 2014

Profil, Otak, Penemuan Albert Einstein


Albert Einstein




Lahir


Meninggal

18 April 1955 (umur 76)
Princeton, New Jersey, Amerika Serikat

Tempat tinggal

Jerman, Italia, Swiss, Austria, Belgia, Britania Raya, Amerika Serikat

Kewarganegaraan

  • Württemberg/Jerman (1879–1896)
  • Tanpa kewarganegaraan (1896–1901)
  • Swiss (1901–1955)
  • Austria (1911–1912)
  • Jerman (1914–1933)
  • Amerika Serikat (1940–1955)

Bidang

Institusi


          Alfred Kleiner

Pembimbing akademik lainnya     
          Heinrich Friedrich Weber

Mahasiswa ternama

Dikenal karena

Penghargaan

Pasangan
Mileva Marić (1903–1919)
Elsa Löwenthal, née Einstein, (1919–1936)







Albert Einstein 3 tahun


Albert Einstein 14 tahun


Albert Einstein Muda


Albert Einstein Tua



OTAK ALBERT EINSTEIN

Otak Albert Einstein sering dijadikan sebagai objek riset dan spekulasi. Otak dari tokoh fisika terbesar pada abad ke-20 ini diambil 7 jam setelah kematiannya pada tahun 1955. Otak ini menarik perhatian dunia karena reputasi Albert Einstein sebagai seorang jenius, dan nampaknya kelainan dan ciri khas di dalam otaknya ini mempunyai korelasi kuat dengan kemampuan intelegensi yang menyebabkan terciptanya banyak ide brilyen dalam dunia fisika dan matematika.
Mengenai pengambilan otak dan pengawetan ini apakah mendapat izin dari yang bersangkutan merupakan bahan perdebatan yang luas. Dalam biografinya yang ditulis oleh Ronald Clark (1971) dikatakan: "Dia sangat menyetujui agar otaknya dipakai sebagai objek riset dan meminta agar badannya juga dikremasikan". Namun pernyataan Ronald Clark ini nampaknya tidak begitu cocok, bahkan pengambilan otak inipun belum mendapat izin dari pihak keluarganya. izin dari anaknya yang bernama Hans Albert Einstein baru diberikan setelah pengambilan dilakukan, dan inipun disetujui jika otak tersebut hanya dipakai untuk kegiatan riset yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang berkualitas tinggi.
Bagaimanapun juga, otak Einstein yang baru ditemukan kembali pada tahun 1978 ini mendapat perhatian yang luas terutama di dalam dunia ilmiah. Otak ini berada dalam sebuah botol batu yang diisi dengan cairan jus apel (cider) selama lebih dari 20 tahun.


PENEMUAN

Teori Relativitas

Seperti yang dijelaskan diatas, teori relativitas menjadi salah satu penemuan Albert Einstein yang akhirnya membuat dirinya dikenal dunia.  Sebenarnya teori relativitas dibagi menjadi dua, yakni relativitas umum dan relativitas khusus. Kedua teori tersebut dicetuskan oleh Einstein guna menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik dianggap tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Inilah yang akhirnya membuat banyak prediksi relativitas umum cukup berbeda dengan prediksi fisika klasik.

Perbedaan prediksi tersebut diantaranya dalam hal mengenai berjalannya waktu, gerak benda pada jatuh bebas, geometri ruang, maupun perambatan cahaya. Sedangkan relativitas khusus dicetuskan guna menggantikan pendapat Newton mengenai ruang dan waktu serta memasukan elektromagnetisme seperti yang tertulis pada persamaan Maxwell. Disebut "khusus" lantaran relativitas ini hanya berlaku terhadap prinsip relativitas pada kasus tertentu (khusus). Relativitas khusus lebih dulu ditemukan pada tahun 1905 sebelum Einstein menemukan teori relativitas umum 10 tahun kemudian.


Efek Fotolistrik

Meski dikenal atas temuan teori relativitasnya, namun Albert Einstein mendapat hadiah Nobel pada tahun 1921 justru dari temuannya mengenai Efek Fotolistrik. Albert Einstein menjelaskan Efek Fotolistrik dengan lebih matematis, yakni cahaya terdiri dari partikel kecil yang disebut foton. Lalu membawa energi yang sebanding dengan frekuensi cahaya. Sedangkan penjelasan Efek Fotolistrik secara umum adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan logam ketika dikenai maupun menyerap, radiasi elektromagnetik yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan.

Biasanya radiasi elektromagnetik berupa cahaya yang tampak maupun radiasi ultraungu. Penemuan ini yang bisa menyebabkan sel pembangunan surya kemudian di aplikasikan untuk sumber energi. Selain itu Dioda foto yang merupakan jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya juga diciptakan dari hasil Efek Fotolistrik temuan Albert Einstein ini.


Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerakan yang terus menerus dari suatu partikel zat cair ataupun gas, dan pertama kali ditemukan oleh Robert Brown, seorang ahli Botani asal Skotlandia. Namun Gerak Brown ini justru lebih dikenal karena Albert Einstein karena ia pernah membawa fenomena ini menjadi perhatian ilmuwan fisika dengan menerbitkan sebuah makalah tentang gerak Brown yang diterbitkan pada tahun 1905. Einstein turut mengembangkan dan meneliti lebih lanjut tentang Gerak Brown. Dalam makalah tersebut Einstein menjelaskan lebih lanjut bahwa suatu partikel mikroskopis yang melayang pada suatu medium akan menunjukan gerakan acak lantaran banyaknya tabrakan yang diakibatkan oleh molekul-molekul pada sisi-sisi partikel yang tidak sama. Inilah yang membuat partikel koloid bisa bergerak menjadi searah dengan arah resultan vektor atas gaya yang bekerja pada partikel koloid yang dimaksud. Pendapat Einstein mengenai Gerak Brown akhirnya juga di setujui dan dibuktikan kebenarannya oleh ilmuwan Prancis bernama Jean Periin.


Persamaan Medan Einstein

Persamaan Medan Einstein dalam bahasa Inggris disebut Einstein field equations. Ini merupakan kumpulan persamaan  dalam Teori Relativitas Umum Albert Einstein yang menjelaskan mengenai. Dalam teori ini, gravitasi sudah tidak lagi dipandang sebagai gaya, namun sebagai efek dari ruang dan waktu karena kehadiran materi serta energi.  Persamaan Medan Einstein dipublikasikan pada tahun 1915 dan sering digunakan guna menentukan geometri ruang-waktu yang berubah akibat kehadiran massa dan energi serta momentum linear. Hal ini karena semua itu dapat menentukan susunan ulang tensor metrik ruang dan waktu.


Persamaan Massa dan Energi

Pastinya Anda akan mengingat rumus E= mc2jika mengingat Albert Einstein. Ini merupakan salah satu penemuan Albert Einstein yang paling fenomenal. E = mc2 merupakan sebuah rumus fisika yang bisa  menjelaskan persamaan nilai antara energi (E) serta massa (m), dan dapat disetarakan secara langsung lewat konstanta kuadrat laju cahaya dalam vakum (c2). E = energi (J), m = massa (kg) dan c = kecepatan cahaya (m.s-1).


Statistik Bose-Einstein

Banyak yang sering mengkaitkan antara Statistik Bose-Einstein dengan Statistik Maxwell-Boltzmann. Namun yang menjadi pembeda keduanya, Maxwell-Boltzmann dapat mengatur partikel identik yang bisa dibedakan dengan cara tertentu, sedangkan untuk Bose-einstein dapat mengatur partikel identik yang sudah tidak dapat dibedakan, bahkan meskipun partikel yang dimaksud dapat dicacah. Pada  satu keadaan, energi dianggap bisa diisi oleh lebih dari satu pertikel. Selain itu dalam teori Statistik Bose-Einstein, setiap keadaan kuntum juga dianggap berpeluang sama untuk diisi.





Sumber :

http://m.portal.paseban.com/?mod=content&act=read&id=132821
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Albert_Einstein
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.com/2013/07/biografi-albert-einstein-sang-penemu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar